Gregoria Tersingkir karena Tak Bisa Keluar dari Tekanan

Gregoria Mariska Tunjung gagal melangkah ke semifinal Indonesia Open 2024. Gregoria tak bisa keluar dari tekanannya Wang Zhi Yi.

Hal itu disampaikan Jorji, panggilan karibnya, seusai bertanding melawan Wang Zhi Yi (China) di delapan besar Indonesia Open 2024.

Pada pertandingan yang berlangsung di Istora GBK, pada Jumat (7/6), Gregoria kalah dari tunggal putri unggulan keenam itu dua gim langsung 8-21, 18-21.

“Permainan yang sangat tidak memuaskan dari saya. Saya sendiri merasa enggak puas dengan penampilan hari ini. Tapi ada catatan baik juga, karena saat di gim kedua walaupun sudah tertinggal jauh, tapi (saya bisa) terus memaksa,” kata Gregoria membuka komentarnya kepada pewarta.

Baca juga: Indonesia Open 2024: Gregoria Takluk di Delapan Besar

Lebih lanjut Juara Japan Masters 2023 itu menyesalkan penampilannya di gim pertama yang harus bisa tampil memaksa sejak awal laga. Tapi gagal dia lakukan karena tak bisa lepas dari tekanan.

“Itu seharusnya yang saya lakukan dan tunjukkan dengan pertandingan yang enggak bagus di gim pertama. Tapi harus diakui lawan memang susah banget dimatikan. Tadi sudah coba mengatur, tetapi lawan masih bisa mengembalikan,” ujarnya.

Baca juga: Takluk di 8 Besar Indonesia Open 2024, Dejan/Gloria Patah Hati

Gregoria Mariska juga menyebut tak ada kendala yang ia rasakan selama di lapangan. Tapi masalah justru lebih kepada dirinya sendiri karena ekspetasinya yang tinggi bisa menembus semifinal.

“Mungkin karena ini 8 besar, saya menargetkan bisa masuk ke semifinal, jadi saya rasa tekanan itu ada diri saya. Dan dengan kekalahan di gim pertama, itu membuat kepercayaan diri lawan makin tinggi saja. Jadi di gim kedua lawan masih enak mengatur game plannya dia,” Gregoria menjelaskan.

Gregoria sendiri sudah dipastikan tak akan tampil di Australia Open setelah turnamen Super 1000 ini berakhir. Ia langsung persiapan menuju Olimpiade Paris Juli mendatang.

“Melihat pertandingan dan lawan-lawan serta hasil pastinya banyak atlet dan pelatih yang memperlajari saya kan. Pastinya saya ingin dengan waktu yang cukup lama, sebulan, akan menyiapkan banyak hal,” tuturnya.

“Seperti menaikkan fisik, karena cedera sudah membaik dari lutut dan lain-lain, jadi mau press di fisik. Lalu tadi, ada beberapa pola lawan yang enggak suka, enggak cocok, mau tidak mau harus suka, karena lawan pasti membacanya.”

“Jadi saya harus membiasakannya di latihan untuk bisa mengatasi rasa enggak enak tadi saat tanding. Artinya akan banyak fisik, teknik, dan mental tentunya karena olimpiade adalah pertandingan besar, dan saya merasa di posisi yang sekarang, saya dari diri sendiri menarketkan juga hasil yang baik. Jadi banyak yang dipersiapkan,” dia mempertegas.

Baca juga: Tekad Sabar/Reza Buktikan Atlet Luar Pelatnas Bisa Kasih Prestasi

(mcy/aff)